Diburu Investor, Penjualan ORI 017 Tembus Rp18,3 Triliun
16 Juli 2020, 09:00:10 Dilihat: 353x
Jakarta -- Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI 017 dengan total volume pemesanan pembelian sebesar Rp18,33 triliun.
Dana hasil penjualan ORI 017 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Lucky Afirman mengatakan ORI 017 memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel tertinggi sejak dijual secara online pada 2018, baik secara nominal, jumlah total investor maupun jumlah investor baru.
"Walau ORI 017 ditawarkan di tengah kondisi pandemi yang penuh ketidakpastian, animo masyarakat untuk berinvestasi di ORI 017 sangat tinggi," kata Lucky dalam keterangan resminya, Senin (13/7).
Tingginya animo masyarakat tersebut dipengaruhi berbagai aspek. Salah satunya aspek keamanan karena ORI merupakan produk investasi yang diterbitkan pemerintah, sehingga terjamin pembayaran pokok dan kuponnya serta ditawarkan dengan imbal hasil yang menarik.
Di samping itu, lanjut Lucky, juga tak lepas dari aspek kenyamanan karena di tengah kondisi pembatasan sosial, proses pemesanan ORI 017 dapat dilakukan secara online, dan aspek kepedulian sosial sebagai bentuk dukungan masyarakat untuk bergotong-royong bersama pemerintah mengatasi dampak pandemi covid-19.
Selain sebagai sumber pembiayaan APBN, penerbitan ORI 017 sebagai bagian dari SBN ritel juga ditujukan sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara.
Upaya yang dilakukan pemerintah sejak 2006 ini menampakkan hasil yang menggembirakan.
Meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi tercermin dari tingginya minat investor generasi milenial dan generasi Z.
Tercatat jumlah investor terbesar yang membeli ORI 017 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 18.452 investor (43 persen dari total investor).
Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan ORI tahun sebelumnya (1 persen di ORI 017 vs 0,22 persen di ORI 016).
"Data tersebut menumbuhkan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya generasi muda yang berinvestasi di SBN, maka pasar SBN ke depannya akan semakin tumbuh dan sustainable karena basis investor di dalam negeri yang semakin kuat," tandas Lucky.
Sumber : cnnindonesia.com