BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Membaik
30 Juli 2020, 09:00:01 Dilihat: 399x
Jakarta -- Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 akan membaik dibandingkan kuartal sebelumnya. Proyeksi itu berdasarkan indikator ekonomi jangka pendek yang mulai menunjukkan perbaikan pada Juni 2020.
"Hal itu ditunjukkan oleh mulai menggeliatnya permintaan kredit UMKM dan membaiknya data-data pajak korporasi untuk beberapa sektor tertentu," ujar Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung kepada CNNIndonesia.com, Jumat (24/7).
Pernyataan Juda terkonfirmasi oleh data penerimaan pajak sektoral Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pada Juni lalu, penerimaan pajak sebagian besar industri masih terkontraksi namun penurunannya tak sedalam bulan sebelumnya.
Misalnya, penerimaan pajak industri pengolahan pada Juni lalu minus 34,4 persen atau membaik dari bulan sebelumnya, minus 45,2 persen.
Hal sama juga terjadi pada industri perdagangan di mana penerimaan pajaknya membaik dari minus 40,7 persen menjadi minus 21,2 persen.
Penerimaan pajak sektor jasa keuangan dan asuransi juga membaik dari minus 32,4 persen menjadi minus 11,3 persen.
Bahkan, penerimaan pajak sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 9,3 persen atau berbanding terbalik dari bulan sebelumnya yang minus 23,1 persen.
Ke depan, Juda juga meyakini kondisi perbankan semakin membaik ditopang oleh masih cukup tingginya likuiditas perbankan. Selain itu, perbaikan kinerja perbankan juga ditopang oleh program penjaminan pemerintah, dukungan kredit modal kerja, serta kembali meningkatnya permintaan kredit.
Sebelumnya, Juda menengarai risiko resesi mengintai perekonomian Indonesia. Hal ini tercermin dari proyeksi sementara bahwa ekonomi nasional akan tumbuh negatif pada kuartal II dan III secara berturut-turut.
"Forecast-forecast (proyeksi) dari berbagai lembaga bahwa kuartal II ini pertumbuhan ekonomi akan negatif, pertumbuhan di kuartal III kami perkirakan dari BI ada kemungkinan masih negatif," ucap Juda dalam diskusi virtual Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Kamis (23/7) kemarin.
Gubernur BI Perry Warjiyo sendiri sempat memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II berpotensi minus hingga 4 persen. Pasalnya, kegiatan ekonomi menurun akibat pandemi virus corona.
"Perkiraan kami dengan berbagai data yang ada memang menunjukkan kontraksi ekonomi berkisar 4 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam video conference beberapa waktu lalu.
Menurut Perry, dampak pandemi baru benar-benar terasa pada April dan Mei 2020. Pada periode tersebut, sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta, menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus corona.
Sumber : cnnindonesia.com