CT soal Ekonomi di Masa Pandemi: Jangan Putus Asa
01 Agustus 2020, 09:00:01 Dilihat: 395x

Jakarta -- Pendiri CT Corp Chairul Tanjung (CT) mengaku optimistis perekonomian di Indonesia akan kembali bangkit pasca pandemi corona.
Menurut CT, di balik pandemi Covid-19 ada peluang yang lebih baik bagi Indonesia.
"Saya percaya itu. Jangan berputus asa, tetap optimis, karena di mana ada kesulitan pasti ada kemudahan. Di mana ada kesulitan, ada kemudahan, dan pasti ada kesempatan," kata Chairul saat acara Talkshow Virtual Alumni Mahasiswa Teladan Nasional 1987, Minggu (26/7/2020).
CT meminta masyarakat bersabar dan tetap berusaha untuk menghasilkan suatu perubahan menuju ke arah yang lebih baik.
"Bertawakal tapi ikhtiar semaksimal mungkin. Dan percaya bahwa krisis ini, cobaan ini pasti menimbulkan sesuatu yang baik di kemudian hari untuk kita semua," imbuhnya.
CT mengakui jika dampak ekonomi pandemi Covid-19 lebih parah dibandingkan krisis 1998 dan 2008. Ia menyatakan pandemi Covid-19 tidak hanya sebatas masalah kesehatan tetapi menjadi masalah ekonomi yang luar biasa besar efeknya.
"Ternyata efek daripada penyebaran Covid-19 ini berakibat ekonomi yang lebih parah daripada krisis tahun 1998 dan krisis tahun 2008," ujarnya.
Kata dia, krisis 1998 disebabkan struktur perbankan yang rapuh. Pasalnya, kredit perbankan lebih banyak disalurkan kepada kelompok konglomerat pemilik bank saja. Imbasnya, begitu krisis terjadi banyak bank jatuh dan mayoritas konglomerat terdampak krisis 1998.
Namun, krisis ini tidak berdampak kepada masyarakat khususnya di sektor pertanian. Sebaliknya, kelompok ini justru mendapatkan manfaat krisis 1998 lantaran nilai tukar rupiah jatuh.
"Harga komoditas itu terpaut dengan kurs luar negeri, kurs asing sehingga harga komoditas pada saat itu naik luar biasa. Orang-orang yang tinggal di luar Jawa mendapatkan benefit (manfaat), orang-orang Jawa mendapatkan masalah. Jadi pada waktu itu krisis 1998 disebut sebagai krisis Jawa bukan krisis non Jawa," ucapnya.
Sedangkan pada krisis 2008, ekonomi Indonesia hanya terpukul dampak negatif pada satu tahun pertama. Setelah itu, lanjutnya, Indonesia sebagai negara berkembang justru mendapatkan dampak positif dari kebijakan Quantitative Easing (QE) sejumlah negara di Amerika dan Eropa.
Para investor dari negara tersebut, kata dia, melarikan dananya untuk mencari imbal hasil yang lebih menarik ke negara berkembang.
"Di antaranya masuk ke Indonesia dan kita mendapatkan efek dorongan yang luar biasa terhadap ekonomi kita," imbuhnya.
Sementara, pandemi Covid-19 menimbulkan dampak kepada semua sektor lantaran krisis ini menyangkut kesehatan manusia. Bahkan, akibat pembatasan aktivitas manusia maka pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 diprediksi negatif.
Kontraksi ekonomi ini akan memberikan dampak negatif pada ekonomi karena pendapatan masyarakat berkurang. Ujungnya, pandemi Covid-19 ini juga akan mengerek tingkat kemiskinan.
"Kenapa? Karena banyak di antara mereka akan kehilangan pekerjaan. Banyak perusahaan juga akan memotong income (pendapatan) karyawannya, bahkan beberapa terpaksa mem-PHK, sehingga banyak namanya orang akan kehilangan pekerjaan," tuturnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.