Alasan Rupiah Tak Gigit Jari di Tengah Kontraksi Ekonomi
11 Agustus 2020, 09:00:08 Dilihat: 422x

Jakarta -- Ekonom Indef Eko Listiyanto menilai menyebut nilai tukar rupiah tak keok di tengah kontraksi ekonomi. Bahkan, rupiah sempat menguat 0,51 persen ke posisi Rp14.550 per dolar AS pada saat rilis data pertumbuhan ekonomi terkontraksi Rabu (5/8) lalu.
Menurut dia, kenaikan tersebut disebabkan pasar telah memprediksi ekonomi bakal minus. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi minus 5,32 persen secara tahunan pada kuartal II, dan minus 1,26 persen pada semester I 2020.
"Kenapa sektor keuangan lebih adem? Karena memang sudah diprediksi ekonomi kuartal II negatif, hanya nilainya saja yang masih beda-beda," jelasnya, dalam diskusi virtual Indef, Kamis (6/8).
Selain itu, Eko menilai Indonesia masih memiliki kecukupan cadangan devisa (cadev). Bank Indonesia (BI) mencatat cadev pada akhir Juni 2020 sebesar US$131,7 miliar. Posisi cadangan devisa naik US$1,2 miliar dibandingkan Mei sebesar US$130,5 miliar.
Posisi cadev ini berbeda saat tekanan ekonomi pada krisis 1998 silam. Kala itu, cadev hanya sebesar US$14,44 miliar, sehingga rupiah meluncur hingga ke posisi Rp17 ribu per dolar AS. Sedangkan pertumbuhan ekonomi saat itu mencapai negatif dua digit, yakni minus 13,13 persen.
"Mungkin, kemarin juga dilakukan intervensi oleh BI. Upaya itu dilakukan oleh BI karena punya cadev yang lebih tinggi," imbuhnya.
Di samping itu, ia menilai suku bunga Indonesia masih menarik di mata investor asing. Suku bunga acuan BI sebesar 4 persen pada Juli.
"Tetapi, kalau pertumbuhan ekonomi terus merosot image (citra), sektor keuangan juga akan terseret," tuturnya.
Usai menguat, mata uang Garuda melemah 0,24 persen menjadi Rp14.585 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis sore ini. Namun, depresiasi ini ditengarai karena kekhawatiran memanasnya tensi AS-China, bukan karena kontraksi pertumbuhan ekonomi.
"Pergerakan mata uang di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia hari kembali dilanda kekhawatiran ketegangan hubungan AS-China," pungkas Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.