Bulog akan Lepas 450 Ribu Ton Beras untuk Bansos PKH
19 Agustus 2020, 09:00:00 Dilihat: 423x

Jakarta -- Perum Bulog akan melepas 450 ribu ton beras untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).
Rencananya, beras yang akan diberikan dikeluarkan secara bertahap dengan kuota 10 kilogram (Kg) per keluarga per bulan selama 3 bulan. Penyerapan oleh pemerintah itu setara dengan Rp4,6 triliun.
"Alhamdulillah pemerintah merespons kesulitan Bulog. Artinya, dalam waktu dekat, (Bulog) khusus ditugaskan pemerintah mengeluarkan stok untuk bansos pandemi covid-19 untuk 10 juta KPM PKH," kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh, Kamis (13/8).
Tri mengapresiasi langkah pemerintah merespons kesulitan Bulog dalam mengeluarkan stok gudang yang saat ini mencapai 1,4 juta ton beras. Dengan keputusan ini, Bulog disebutnya dapat memperbarui stok beras dan kembali menyerap beras dari masyarakat.
Pada Desember mendatang, Bulog menargetkan dapat melepas sebanyak 900 ribu ton beras. Sehingga, masih ada 450 ribu ton beras yang harus didistribusikan lewat skema di luar bansos pemerintah.
Lebih lanjut, ia menyebut Bulog tetap menjalankan fungsinya menyerap beras dan gabah petani di tengah pandemi virus corona. Per 12 Agustus, tercatat Bulog telah menyerap sebesar 889 ribu ton beras dari target sebesar 1,4 juta ton sepanjang 2020.
Ia menegaskan bahwa meski kontak fisik tak dapat terelakkan, namun proses penyerapan padi dan gabah dari petani dilakukan dengan protokol kesehatan covid-19.
"Per 12 Agustus kami secara nasional sudah menyerap sekitar 889 ribu ton beras dari target 1,4 juta ton beras," lanjutnya.
Sejak Januari hingga saat ini, Tri mengungkapkan penyerapan berbagai komoditas seperti beras, gandum, sagu, dan umbi-umbian dibeli di atas harga penjualan pokok (HPP). Namun, ia tak merinci berapa harga di atas HPP yang dimaksudnya tersebut.
Penyerapan dengan harga relatif tinggi ini disebabkan oleh tingginya permintaan dan konsumsi pangan yang tak diimbangi oleh produksi. Selain itu, juga akibat fluktuasi harga pangan global yang memburuk di tengah pandemi covid-19.
Perubahan iklim, degradasi kualitas lahan dan air, kerusakan lingkungan, dan ketidakseimbangan penguasaan kemampuan teknologi disebut Tri menjadi faktor penghambat penyediaan dan produksi pangan.
"Pasar dan harga pangan juga menjadi persoalan yang harus dicermati, di mana tren harga pangan terus meningkat saat ini. Bulog saja sejak Januari sampai saat ini harga pembelian di atas HPP semua, harga gandum, gabah, beras di atas HPP semua," pungkasnya.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.