Efek Corona, Ribuan Pilot Banting Setir Jadi Operator Drone
26 Agustus 2020, 09:00:02 Dilihat: 406x

Jakarta -- Beberapa pilot di Amerika Serikat (AS) banting setir menjadi operator pesawat nirawak atau drone. Langkah tersebut mereka lakukan untuk mencari alternatif pekerjaan di tengah ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal corona yang terjadi di industri penerbangan AS.
Salah seorang pilot pesawat Michelle Bishop menyebut mengemudikan drone menarik perhatiannya. Dalam usahanya mencari pekerjaan dari industri yang dicintainya, Bishop menemukan kesempatan mengemudikan drone.
"Saya hanya mencoba terbang sebanyak yang saya bisa karena saya mencintainya," kata Bishop yang telah bekerja sebagai pilot maskapai selama lebih dari 20 tahun, dikutip dari CNN, Senin (24/8).
Sebuah start-up AS, Aquiline Drones, berambisi membantu memberi pekerjaan kepada pilot berizin seperti Bishop dalam waktu 2 bulan.
Meski bersifat pekerjaan lepas, namun Aquiline Drones menjanjikan pekerjaan seperti merekam momen pernikahan lewat udara hingga mengambil gambar jembatan dan jalan raya untuk departemen pekerjaan umum.
Pendiri Aquiline Drones Barry Alexander ingin menciptakan ekonomi praktis untuk operator drone yang dapat dikemudikan lewat aplikasi ponsel. Ia menyebut fungsi aplikasinya tak jauh berbeda dari Uber atau Lyft.
Tujuan Aqualine adalah membantu proses ribuan operator drone mendapatkan lisensi yang didominasi oleh eks pilot penerbangan. Alexander memproyeksikan ribuan pilot maskapai dapat beralih menjadi operator drone bersertifikat.
Hingga saat ini, angka operator drone masih sangat minim. Di AS hanya ada 200 ribu operator bersertifikat.
Sejak 2016, Administrasi Penerbangan Federal AS mewajibkan operator drone untuk mendapatkan sertifikasi.
Program lisensi perusahaan dijadwalkan mulai pada 1 September mendatang. Siapa pun dapat mendaftar dalam kelas 6 hingga 8 minggu ini.
Program dibanderol seharga US$1.000 atau setara Rp14,7 juta (kurs Rp14.700 per dolar AS).
Perusahaan juga mengembangkan kursus lainnya untuk mereka yang telah memahami seluk beluk terminologi penerbangan, peraturan, dan pemantauan cuaca. Program seharga US$800 atau setara Rp11,7 juta.
Sebagai bagian dari program, Aquiline akan memandu peserta melewati proses perizinan Administrasi Penerbangan Federal dengan biaya drone sebesar US$4.000 dan asuransi tahunan senilai $1.500 atau total biaya setara Rp80,8 juta langsung melalui Aquiline.
Sejauh ini, sudah ada 3.500 orang mendaftarkan diri, terdiri dari 1.500 masyarakat umum dan 2.000 pilot maskapai, Bishop menjadi satu di antaranya.
"Saya sebetulnya tidak tahu apa pun soal Drone. Tapi kalau saya harus berhenti terbang, saya ingin kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru," kata Bishop.
Jika sukses, Aquiline akan membantu pilot berlisensi seperti Bishop untuk mencari pekerjaan lewat aplikasi yang menghubungkan kontraktor atau penyewa dengan operator. Alexander memperkirakan pekerja akan dibayar minimal US$150 hingga US$300 per jam.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.