Jakarta -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengembangkan platform digital untuk Bank Wakaf Mikro (BWM) guna memitigasi dampak pandemi covid-19, bernama BWM Mobile.
Advisor Bidang Perluasan Market Akses OJK Achmad Buchory mengatakan digitalisasi BWM tersebut meliputi digitalisasi pembiayaan, operasional, dan pengembangan Usaha Nasabah. Saat itu, OJK tengah mematangkan pembentukan platform digital tersebut.
"Mudah-mudahan nanti tidak ada halangan, bisa sesuai harapan launching komprehensif akhir Oktober atau November," ujarnya dalam Talkshow Perkembangan dan Pengembangan Digitalisasi BWM, Rabu (9/9).
Guna mendapatkan pembiayaan, nasabah membentuk satu kelompok yang terdiri dari lima orang. Seluruh anggota kelompok merupakan nasabah yang telah lulus pelatihan wajib kelompok (PWK) bernama kelompok usaha masyarakat sekitar pesantren Indonesia (KUMPI).
Selanjutnya, setiap kelompok melakukan pertemuan mingguan atau Halaqoh Mingguan (Halmi) dengan pengelola. Namun, dalam kondisi pandemi ini Halmi tersebut tidak bisa dilangsungkan sehingga nasabah tidak bisa menerima pembiayaan lantaran dana diberikan secara tunai.
"Lewat digitalisasi yang tadinya ketemu langsung sekarang pakai aplikasi. Kami kembangkan aplikasi BWM digital, dengan platform ini nasabah tadi cukup buka aplikasi nanti pengelola dan nasabah bisa interaksi. Kelebihan aplikasi ini pengelola bisa melakukan beberapa Halmi secara simultan," tuturnya.
Kemudian, platform tersebut juga menyediakan digitalisasi pembiayaan. Dengan demikian, dana kepada nasabah disampaikan melalui transfer lewat aplikasi BWM Mobile, bukan lagi tunai.
"Dengan BWM mobile ini nasabah bisa melihat berapa dana yang mereka sudah terima, namanya dompet. Kemudian, ini bisa digunakan untuk transaksi transfer antar nasabah BWM dan non nasabah BWM," jelasnya.
Tak hanya itu, BWM Mobile ini akan membantu pengembangan usaha nasabah melalui pemasaran dengan BUMDes Marketplace. Kemudian, pembayarannya bisa menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS).
"Ini kami sudah kembangkan semua ada tiga digitalisasi, pembiayaan tidak perlu tunai, kedua operasional untuk rapat mingguan dan pengembangan usaha lewat mitra BUMDes Marketplace," katanya.
Sumber : cnnindonesia.com