Ide Bisnis Tanpa Modal saat RI Terjerat Resesi
26 September 2020, 09:00:02 Dilihat: 428x

Jakarta -- Indonesia kemungkinan besar masuk ke jurang resesi ekonomi pada kuartal III 2020. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi diprediksi kembali minus di tengah pandemi covid-19.
Dalam kondisi resesi ekonomi, masyarakat dituntut untuk kreatif dalam mencari sumber penghasilan. Pasalnya, tidak ada satupun yang bisa memprediksi kapan pandemi berakhir.
Salah satu cara untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah di tengah tekanan ekonomi adalah melalui wirausaha. Bahkan, sejumlah usaha bisa dimulai dengan modal sedikit (low budget) bahkan tanpa modal (zero budget).
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho mengungkapkan jenis usaha yang bisa dipilih oleh masyarakat yang minim modal adalah berjualan menggunakan skema reseller maupun dropshipper.
Reseller adalah orang yang menjual kembali produk dari pihak supplier kepada konsumen. Namun, reseller harus menyiapkan stok barang terlebih dulu.
Sedangkan dropshipper adalah orang yang menjual suatu produk dari supplier kepada konsumen tanpa harus menyiapkan stok barang terlebih dahulu. Dropshipper hanya menjual kepada konsumen dengan memperlihatkan gambar produk.
"Kalau mau menekan modal awal, ada tidak produsen yang memberikan fasilitas atau untuk penjualan reseller. Apalagi kalau boleh sistem dropshipper, itu sangat menekan modal, hanya modal kuota internet untuk pasarkan barang tersebut," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/9).
Namun, sistem tersebut memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan proses penjual untuk menanyakan ketersediaan stok barang kepada supplier. Akibatnya, penjual tidak bisa merespons dengan cepat ketersediaan produk yang diminta oleh pembeli.
"Jadi butuh waktu untuk konfirmasi ke produsen, dan konfirmasi balik ke calon klien. Beruntung kalau jawabnya cepat, kalau lama ada delay, itu akan menurunkan kepuasan klien atau mempengaruhi keputusan beli tidaknya kalau terlalu lama," ujarnya.
Untuk produknya sendiri, Andy menyarankan menjual produk yang digandrungi masyarakat dalam kondisi seperti ini. Misalnya, produk makanan beku (frozen food), masker muka, maupun perlengkapan hobi bertanam. Pasalnya, produk-produk tersebut paling dicari masyarakat saat ini ketika bekerja dari rumah (WFH).
"Apalagi dengan budget yang terbatas kemudian daya beli masyarakat sekarang ini terbatas juga, maka kami persempit untuk usaha lebih pada yang laris di pasar dulu," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan peluang bisnis paling menjanjikan di tengah resesi ekonomi adalah bisnis makanan. Pasalnya, makanan adalah kebutuhan pokok semua orang, meskipun di tengah resesi ekonomi.
"Kalau bicara bisnis yang tidak akan kena pengaruh krisis yaitu makanan, karena orang butuh makan," ucapnya.
Untuk menekan modal, dia menyarankan menggunakan sistem preorder (PO), yaitu penjual hanya menyediakan sejumlah pesanan dari konsumen. Selain itu, pembayaran pun diterima penjual di awal sehingga bisa menjadi modal untuk membelanjakan bahan makanan.
Selain itu, penjual juga bisa memanfaatkan perkembangan teknologi melalui sosial media hingga layanan antar online. Jadi, penjual tidak harus mengeluarkan modal untuk membuka toko atau warung karena bisa memasak di rumah.
"Jadi tidak harus punya dana besar, kalau bisa masak sambil masak buat keluarga sendiri, lalu sebagian dijual. Tidak harus punya tempat juga karena sekarang sudah ada sosial media dan aplikasi antar online," ucapnya.
Namun, Eko mengingatkan jualan makanan juga memiliki risiko yakni cepat busuk. Oleh sebab itu, ia menyarankan antisipasinya adalah sistem PO, sehingga penjualan hanya membuat sejumlah pesanan konsumen.
Selain makanan, menurutnya bisnis yang cukup menguntungkan di tengah pandemi adalah berjualan paket data dan perlengkapan hobi seperti cocok tanam dan sepeda. Namun, keduanya membutuhkan modal besar ketimbang bisnis makanan rumahan.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.