G20 Belum Hasilkan Terobosan untuk Atasi Perubahan Iklim
01 Juli 2019, 09:00:00 Dilihat: 627x
Jepang berjuang untuk bisa membantu Uni Eropa dan Amerika Serikat mencapai kesepahaman terkait kebijakan perubahan ikllim pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akhir pekan ini.
Uni Eropa sendiri memang menginginkan aksi mengatasi perubahan iklim yang lebih kuat, sementara AS tetap berkomitmen untuk keluar dari kesepakatan Paris (Paris Agreement).
Paris Agreement merupakan kerangka kebijakan jangka panjang bagi negara-negara untuk mengurangi emisi karbon, sehingga kenaikan suhu dunia bisa di bawah 2 derajat per tahun. Hanya saja, AS menyatakan ingin keluar dari kesepakatan ini mulai 2020 mendatang.
Dikutip dari AFP, belum ada kesepakatan terbaru mengenai perubahan iklim hingga Sabtu (29/6) pagi waktu setempat dan belum ada sinyal apakah pernyataan final bisa rampung hari ini.
Salah satu sumber mengatakan AS coba untuk memikat negara-negara G20 berpihak di sisi mereka, sementara delegasi Jepang menyadari bahwa mereka menghadapi perjuangan diplomatis yang berat.
Terlebih, negosiator AS seolah bergeming dengan upaya Perancis dan negara lain yang mencoba melemahkan posisi AS di dalam negosiasi yang terjadi Jumat (28/6) malam.
Sumber tersebut mengatakan bahwa negosiasi terkait perubahan iklim kemarin merupakan "malam yang sulit".
Hal ini menjadikan isu perubahan iklim salah satu isu yang sulit untuk diurai selain persoalan perang dagang. Beberapa ahli mengatakan fokus pembicaraan perang dagang antara AS dan China juga terbentur dengan format pembicaraan ekonomi G20, yang menitikberatkan pada respons global setelah krisis yang terjadi pada 2008 lalu.
"Kami pikir arah (ekonomi) akan semakin memburuk sebelum membaik seiring nasib ekonomi global dan kondisi pasar keuangan yang menunggu hasil pertemuan antara Trump dan Xi," ujar ekonom ING.
Dua isu tersebut tentu berkaitan dengan posisi AS di mata global. Namun, terlepas dari pertemuan di dalam rangkaian G20, AS kini memang tengah menjadi buah bibir di pertemuan G20.
Presiden AS Donald Trump, khususnya, mengejutkan masyarakat dengan cuitan di akun Twitter resminya pagi ini. Ia sesumbar ingin bertemu dengan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un di Korea Selatan akhir pekan ini.
"Jika Presiden Kim dari Korea utara melihat ini, saya ingin bertemu di perbatasan/DMZ untuk berjabat tangan dan menyapa Hello(?)!," cuitnya
Sumber: CnnIndonesia