Batalkan Akreditasi Pengawas, Iran Genjot Pengayaan Uranium
08 November 2019, 09:00:11 Dilihat: 538x

Iran menyatakan akan membatalkan proses akreditasi seorang pengawas nuklir dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Alasan pembatalan diduga setelah dia diduga membawa `produk mencurigakan` hingga memicu alarm di pabrik pengayaan uranium Natanaz.

Organisasi Energi Atom Iran dalam sebuah pernyataan seperti mengutip AFP mengatakan pengawas yang tidak disebutkan identitasnya itu dilarang masuk ke area pabrik. Namun organisasi itu tidak menyebutkan secara spesifik apakah ada atau tidak barang milik si pengawas yang telah ditemukan.
Pihak organisasi kemudian melaporkan kejadian itu kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan mengabarkan bahwa akreditasi dari pengawas tersebut telah dibatalkan. Ia pun dilaporkan telah meninggalkan Iran dan pergi ke kantor IAEA di Wina, Austria tanpa ada kabar kapan ia akan berangkat.
Organisasi dijadwalkan akan mengirim perwakilan untuk merepresentasikan seluruh laporan terkait pembatalan tersebut.
Seorang sumber dari IAEA mengatakan setidaknya 35 anggota dewan gubernurnya akan mengadakan pertemuan khusus untuk melakukan pembahasan terkait Iran. Fasilitas nuklir milik Iran diketahui telah dipantau IAEA secara terus-menerus di bawah kesepakatan antara Iran dan negara-negara besar pada 2015 lalu.
Pengayaan uranium di Fordo dilanjutkan
Sementara itu Iran tetap menggenjot upaya pengayaan uranium di fasilitas nuklir bawah tanah di Fordo, selatan Teheran mulai Rabu (6/11) tengah malam. Tahap pengayaan uranium disebut telah memasuki tahap lanjut, yakni menyuntikkan gas uranium hexafluoride ke dalam alat pemisah (centrifuge).
Tahap ini disebut bisa memperkaya uranium hingga 4,5 persen, melewati batas yang ditetapkan dalam kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) sebesar 3,9 persen.
Menurut juru bicara Departemen Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, proses pengayaan uranium terdiri dari beberapa tahap. Mereka menyatakan sudah berhasil memindahkan seluruh bahan baku ke Fordo.
"Kami menyuntikkan gas itu pada pukul 00.00 dini hari, dan butuh beberapa jam supaya stabil. Ketika pengawas Badan Energi Atom Dunia (IAEA) datang pada Sabtu mendatang, maka kami akan mencapai tingkat pengayaan 4,5 persen," kata Kamalvandi.
Upaya ini menuai reaksi dari Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia yang meminta Iran untuk menunda upaya tersebut. Langkah untuk melanjutkan pengayaan uranium dikhawatirkan bisa memperkeruh pertikaian dengan Amerika Serikat dan membuat Iran kembali dijerat dengan sanksi.

Sumber: CnnIndonesia
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.