Diserbu Hama Belalang, Pakistan Deklarasikan Darurat Nasional
05 Februari 2020, 09:00:00 Dilihat: 367x

Pemerintah Pakistan mendeklarasikan status darurat nasional pada Sabtu (01/02) menyusul serbuan hama belalang di wilayah timur negeri. Menteri Informasi Firdous Ashiq Awan mengatakan langkah dramatis tersebut terpaksa diambil, karena "kita menghadapi hama belalang paling parah sejak lebih dari dua dekade," kata dia. "Sebab itu kami memutuskan untuk mendeklarasikan darurat nasional buat menghadapi ancaman ini," imbuhnya.

Belalang juta tiba di Pakistan dari Iran pada Juni silam. Sejak itu satwa yang dalam kerumunan bisa berjumlah hingga 80 juta ekor per kilometer persegi itu menyerang kebun kapas, gandum, jagung dan beragam komoditas pertanian lainnya.
Kondisi cuaca yang kondusif serta lambatnya reaksi pemerintah dianggap mempercepat pertumbuhan populasi belalang. Lantaran daya hancurnya yang tinggi, antara lain mampu menyerang wilayah seluas 1.200 kilometer persegi dalam sekali serbu, kehadiran belalang juta bisa mengancam ketahanan pangan Pakistan.
Ancaman terhadap Ketahanan Pangan
Menteri Ketahanan pangan, Makhdoom Khusro Bakhtiar mengatakan kawanan belalang saat ini berada di wilayah perbatasan selatan Pakistan dan India. "Serangan hama belalang ini tidak biasa dan mengkhawatirkan," kata Bakhtiar di hadapan parlemen, Jumat (31/1). "Tindakan sudah diambil terhadap serangga itu di area seluas 121.400 hektar dan penyemprotan sudah dilakukan di kawasan seluas 20.000 hektar," imbuhnya seperti dilansir harian lokal, The Express Tribune. "Pemerintahan distrik, organisasi sukarela, lembaga penerbangan dan angkatan bersenjata sudah diterjunkan untuk menanggulangi hama dan melindungi hasil panen," kata dia lagi.
Perdana Menteri Imran Khan mengatakan pemerintahannya fokus melindungi sektor agrikultur dan para petani. "Pemerintah federal akan mengambil langkah-langkah terkait, serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan demi melindungi hasil panen dari semua ancaman, terutama dari hama belalang," kata dia seperti dikutip Dawn.
Terakhir kali hama belalang menyerang Pakistan terjadi pada 1993. Selain Pakistan, India dan sejumlah negara di timur Afrika juga menjadi korban serangan hama belalang.
Somalia Deklarasikan Darurat Nasional
Langkah serupa juga diambil Somalia pada Minggu (02/02). Invasi belalang saat ini dikabarkan sudah menyebar di tanduk Afrika, menghancurkan hasil panen di kawasan yang paling rentan bencana kelaparan di dunia. "Kementerian Pertanian telah mendeklarasikan darurat nasional menyusul lonjakan populasi belalang juta yang mengancam situasi ketahanan pangan di Somalia yang sudah rentan," begitu bunyi pernyataan pers dari kementerian. "Sumber pangan masyarakat dan juga hewan ternak sedang terancam."
Dalam sejarahnya hama belalang pernah memicu bencana kelaparan di berbagai negara.
Januari lalu Badan Pangan Dunia (FAO) mewanti-wanti populasi belalang juta yang meledak menyusul curah hujan yang tinggi akhir tahun lalu bisa melonjak 500 kali lipat pada pertengahan tahun. "Menimbang situasinya, kami harus melakukan upaya terbaik untuk melindungi ketahanan pangan dan sumber kehidupan penduduk Somalia," kata Menteri Pertanian Said Hussein. "Kalau kita tidak bertindak sekarang, kita akan terancam mengalami krisis pangan yang tidak mampu kita tanggulangi."

Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.