Pertemuan Menkes Eropa Sebut Uni Eropa Berhasil Cegah Virus Corona
16 Februari 2020, 09:00:25 Dilihat: 647x

Saat menghadiri pertemuan para Menteri Kesehatan Eropa di Brussels, Belgia pada Kamis (13/02), Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan kepada DW bahwa negara-negara Uni Eropa tengah bekerjasama memerangi penyebaran virus corona (COVID-19).

Pada pertemuan tersebut, para menteri membahas tentang ``langkah-langkah terkait perjalanan, sembari menjaga pergerakan bebas antar negara di Uni Eropa (UE)," menurut pernyataan bersama mereka.
Spahn mengatakan kepada DW bahwa pendekatan dalam UE dan dunia internasional diperlukan. Dia menekankan pentingnya memperlambat penyebaran COVID-19 untuk memastikan virus tersebut tidak berkembang di luar Cina. "Sejauh ini virus hanya wabah epidemi regional di Cina, tetapi kita perlu memastikan bahwa virus tidak menjadi epidemi nyata atau pandemi di seluruh dunia," ujar Spahn. "Sejauh ini, di Eropa dan Uni Eropa, deteksi dan penahanan berhasil," sebutnya. "Tapi kita harus mengakui, itu yang terjadi sekarang. Bisa berubah buruk sebelum menjadi lebih baik, karena selama virus tidak terkendali di Cina, epidemi regional ini dapat berubah menjadi pandemi di seluruh dunia."
``Lebih banyak kasus daripada data statistik``
Ketika ditanya tentang apakah Jerman harus mempertimbangkan untuk membatasi perjalanan ke Cina, Spahn merujuk pada langkah-langkah pembatasan yang sudah ada.
Spahn mengatakan bahwa pilot yang menerbangkan pesawat langsung dari Cina ke Jerman sudah diminta untuk melaporkan bila ada penumpang yang memiliki gejala penyakit, sesaat sebelum pendaratan. "Kami mungkin memerlukan langkah-langkah tambahan untuk mengetahui penumpang mana yang telah melakukan kontak dengan orang-orang dari wilayah Wuhan, dan itulah yang telah kami diskusikan di sini di Dewan [Eropa]," paparnya.
Saat ditanya apakah data yang didapat dari Cina dapat diandalkan, Spahn mengatakan ia meyakini ada lebih banyak kasus daripada angka-angka yang ada di publik saat ini. "Kami tahu ada banyak, banyak kasus yang sebelumnya tidak ada gejala. Jadi saya berasumsi ada lebih banyak kasus daripada yang kita lihat dalam statistik," sebutnya.
Mengunci kota tindakan berlebihan?
Spahn memuji langkah-langkah yang telah dilakukan Cina untuk mengendalikan virus, namun juga menyiratkan beberapa tindakan yang diterapkan Cina mungkin terlalu ekstrem. Dia membandingkannya dengan beberapa kasus terbaru, seperti penyakit campak di Jerman, meskipun skalanya jauh lebih kecil. "Misalnya, jika ada wabah campak di Jerman, dan campak jauh lebih menular daripada apa yang kita lihat dengan virus corona sejauh ini, kita sebenarnya dapat mengatasinya tanpa menutup seluruh kota untuk di karantina."
Jerman telah mencatat 16 kasus virus corona di negaranya hingga saat ini, 14 di antaranya berkaitan dengan perusahaan onderdil Jerman-Cina di Bayern. Dua lainnya adalah penumpang penerbangan ke bandara Frankfurt am Main yang diidentifikasi pada saat kedatangan.

Sumber: Detik.Com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.