Jakarta -- China menyatakan tengah dan terus berupaya menanggulangi penyebaran virus corona yang hingga hari ini telah menewaskan 2.120 orang di seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan negaranya tak hanya berupaya melindungi warganya, tapi juga dunia dari virus serupa SARS tersebut.
Ia menganggap sejauh ini penyebaran epidemi yang telah menginfeksi lebih dari 70 ribu orang di dunia itu dapat dikendalikan dan disembuhkan.
"China tidak hanya melindungi warga negaranya sendiri tapi juga seluruh dunia," kata Wang dalam pertemuan tingkat tinggi bersama menlu negara ASEAN, termasuk Indonesia, di Vientiane, Laos, Kamis (20/2).
Meski begitu, Wang tak menampik bahwa penyebaran virus corona sejak Desember 2019 lalu ini telah memicu kepanikan global, terutama di negara-negara Asia Tenggara yang memiliki relasi dagang dan antar-individu yang dekat.
Asia Tenggara merupakan salah satu tujuan ekspor dan aliran barang lainnya bagi China.
Sejauh ini hampir seluruh negara di Asia Tenggara kecuali Indonesia, Laos, dan Kamboja telah terpapar virus corona. Kasus virus corona terbanyak terdapat di Singapura.
Filipina, Singapura, dan Vietnam telah membatasi penerbangan dari dan menuju China. Ketiga negara bersama Indonesia juga membatasi pemberian bebas visa dan visa kedatangan bagi warga China.
Meski tak memberlakukan pembatasan, sektor pariwisata Thailand mengalami 90 persen penurunan kedatangan turis dari China. Thailand tengah mengantisipasi kerugian di sektor pariwisata lebih dari US$8 miliar akibat hal ini.
"Wabah mungkin telah memakan korban pada kerja sama antara China dan ASEAN tetapi dampak seperti itu dapat diatasi, sementara relasi jangka panjang akan tetap utuh," kata Wang seperti dikutip AFP.
Namun, Wang optimistik bahwa penyebaran virus corona tidak akan berdampak negatif terhadap berbagai kerja sama yang dijalin China dengan negara-negara di Asia Tenggara.
Sumber : cnnindonesia.com