Kemlu Telusuri Dampak Isolasi Corona di Italia ke WNI
15 Maret 2020, 09:00:04 Dilihat: 752x
Jakarta -- Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi memastikan akan terus memantau kondisi WNI yang tinggal di Italia setelah seluruh wilayah di sana diisolasi untuk menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
Retno mengatakan, hingga saat ini masih mengidentifikasi dampak lockdown itu terhadap WNI yang ada di Italia. Menurut dia, pihaknya telah mengontak KBRI di Roma untuk membuka komunikasi dan memetakan jumlah WNI yang tinggal di sana.
"Dari waktu ke waktu kita terus pantau WNI kita. Begitu pemerintah Italia lockdown, kita langsung komunikasi dengan dubes kita di Roma. Biasanya pemetaan berapa update jumlah WNI di Italia, sebaran di mana, berkomunikasi, dan sebagainya," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3).
Ia memastikan pemerintah akan terus mengawasi kondisi WNI di luar negeri selain perkembangan kasus corona di dalam negeri. Dari data terakhir ada 19 pasien positif terinfeksi corona di Indonesia, dua telah dinyatakan negatif.
"Jadi sekali lagi semua negara sedang sibuk, kita memperhatikan tentunya perkembangan di dalam negeri. Tapi ada kewajiban negara juga untuk berikan perhatian bagi WNI kita yang ada di luar negeri," katanya.
Pemerintah Italia telah memutuskan mengisolasi wilayahnya secara nasional per hari ini. Sebelumnya pemerintah Italia telah menutup seluruh wilayah Lombardia, beberapa wilayah Veneto, wilayah Piemonte, dan wilayah Marche yang mencakup Provinsi Pesaro-Urbino.
Selain mengisolasi, pemerintah Italia juga telah meliburkan seluruh kegiatan sekolah. Sebagian besar para pekerja kantoran juga diminta untuk bisa bekerja dari rumah masing-masing. Hal itu dilakukan guna mengendalikan penyebaran Covid-19 yang terus memburuk.
Berdasarkan data KBRI Roma ada 1.239 WNI yang berdomisili di wilayah-wilayah tersebut. Hingga saat ini KBRI Roma memaparkan belum ada WNI yang terinfeksi Covid-19 di Italia, terutama di wilayah terdampak virus serupa SARS itu. Sementara itu, di Italia tercatat lebih dari 9.000 kasus virus corona dengan 463 kematian.
Sumber : cnnindonesia.com