Deretan Negara yang Mulai Longgarkan Lockdown Corona
16 April 2020, 09:00:56 Dilihat: 660x
Jakarta -- Pelan namun pasti, sejumlah negara berencana melonggarkan kebijakan pembatasan pergerakan atau lockdown demi menahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Sebagian negara bahkan mulai mencabut serangkaian aturan pembatasan pergerakan secara bertahap meski kekhawatiran akan penularan virus corona masih terbilang tinggi.
China
Pemerintah China telah mencabut status isolasi Provinsi Hubei dan Wuhan secara terpisah yakni pada 25 Maret dan 8 April lalu.
Kota Wuhan diyakini menjadi tempat awal virus corona terdeteksi dan menyebar. Hingga kini, virus serupa SARS itu telah menginfeksi lebih dari dua juta orang di 210 negara serta wilayah di seluruh dunia.
Meski status lockdown telah dicabut, pemerintah Hubei hanya mengizinkan warga keluar jika memiliki kartu tanda sehat.
Amerika Serikat
Presiden Donald Trump berencana mencabut status karantina dan pembatasan pergerakan yang diterapkan beberapa negara bagian meski mendapat sejumlah penolakan.
Trump mengklaim memiliki kewenangan "absolut" untuk memaksa para gubernur dan wali kota untuk mencabut status lockdown. Padahal, sejumlah pemimpin daerah khawatir pencabutan lockdown saat ini bisa memicu risiko gelombang kedua penyebaran virus corona di Negeri Paman Sam.
Trump mendesak pencabutan status lockdown meski ratusan kasus positif corona masih ditemukan dalam beberapa hari terakhir di AS. Amerika saat ini juga masih menjadi negara dengan kasus dan kematian corona tertinggi di dunia.
Italia
Italia telah memberlakukan lockdown nasional sejak 10 Maret lalu setelah kasus corona di negara tersebut melonjak hingga sempat menjadi yang tertinggi kedua di dunia.
Dilansir dari Channel News Asia, pekan ini pemerintah Italia mulai mengizinkan beberapa bisnis seperti toko buku, binatu, dan toko-toko lainnya dibuka kembali di beberapa daerah.
Spanyol
Spanyol memberlakukan kebijakan lockdown dari 14 Maret hingga 25 April mendatang. Seluruh kegiatan ekonomi non-esensial juga telah disetop sejak 30 Maret lalu.
Namun, pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mengizinkan buruh pabrik kembali bekerja mulai pekan ini. Spanyol turut membagikan 10 juta masker bagi para buruh tersebut sebagai alat pelindung selama bekerja.
Sanchez mengatakan pelonggaran kebijakan pembatasan akan dimulai secara bertahap dalam dua pekan ke depan. Ia menegaskan kebijakan ini akan disesuaikan berdasarkan parameter pemerintah dan dilakukan secara bertahap.
Prancis
Prancis akan mulai mengakhiri sebagian kebijakan pembatasan pergerakan pada 11 Mei mendatang dengan membuka kembali sekolah secara bertahap.
Meski begitu, perguruan tinggi, bar, restoran, dan bioskop akan tetap tutup. Sementara itu, pihak berwenang Prancis juga mendesak warga lanjut usia untuk tetap berada di dalam rumah.
Presiden Emmanuel Macron juga menuturkan perbatasan Prancis dan negara Eropa masih akan tetap ditutup.
Jerman
Jerman diperkirakan akan mengumumkan pelonggaran kebijakan pembatasan pergerakan utama yang diterapkan secara beragam dari satu daerah ke daerah lainnya.
Meski begitu, pemerintahan Kanselir Angela Merkel akan tetap menutup stadion, gelanggang konser, dan sejumlah tempat publik lainnya selama beberapa bulan ke depan.
Ceko
Pemerintah Ceko mengumumkan lima langkah melonggarkan kebijakan lockdown yang akan berlaku mulai 20 April hingga 8 Juni mendatang.
Langkah pertama yakni membuka kembali pasar terbuka seperti pasar makanan, kerajinan tangan, dan aktivitas perdagangan lainnya.
Mulai pekan ini, warga Ceko juga bisa kembali bebas bepergian ke luar negeri untuk urusan bisnis dan mengunjungi keluarga dengan syarat harus menjalani karantina dua minggu setelah kembali dari perjalanan.
Austria
Pekan ini, Austria mengizinkan toko-toko kecil untuk kembali dibuka setelah sempat tutup akibat kebijakan lockdown.
Sementara itu, toko-toko yang lebih besar dan restoran akan mulai dibuka kembali mulai awal hingga pertengahan Mei mendatang.
Pemerintah Austria juga mengizinkan warga bepergian dengan alasan darurat. Pihak berwenang masih akan tetap menutup sekolah, universitas, dan kegiatan budaya, hingga perkumpulan.
Denmark
Denmark mulai membuka sekolah dasar dan taman kanak-kanak pada Rabu pekan ini. Sementara itu, sekolah menengah pertama kan mulai dibuka pada 10 Mei mendatang.
Sementara itu, pemerintah memperingatkan bahwa kebijakan penutupan perbatasan, bar, restoran, pusat perbelanjaan, dan larangan berkumpul lebih dari 10 orang akan tetap berlaku selama beberapa bulan ke depan. Pembatasan perjalanan ke luar negeri juga akan tetap berlaku dalam beberapa kasus.
Norwegia
Norwegia berencana mengurangi pembatasan pergerakan mulai 20 April mendatang dengan membuka kembali taman kanak-kanak dan mencabut larangan tinggal di rumah liburan.
Mulai 27 April mendatang, sekolah menengah atas dan universitas juga akan secara bertahap dibuka kembali. Meski begitu, sejumlah kebijakan pembatasan lainnya akan tetap dilanjutkan.
Yunani
Yunani berharap bisa mencabut sejumlah kebijakan pembatasan pergerakan pada Mei mendatang jika masyarakat menaati aturan lockdown sampai bulan depan.
Sumber : cnnindonesia.com