Rusia Pasok Rudal S-400 ke China hingga Drone Israel Jatuh
28 Juli 2020, 09:00:32 Dilihat: 361x
Jakarta -- Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (27/7). Mulai dari Rusia kembali kirim sistem rudal S-400 ke China saat Tiongkok tegang dengan Amerika Serikat hingga drone pengintai militer Israel jatuh di Libanon.
1. Tegang dengan AS, China Dikirimi Sistem Rudal S-400 Rusia
Rusia telah menyelesaikan pengiriman kedua sistem pertahanan rudal S-400 Triumph ke China di tengah ketegangan Tiongkok dengan Amerika Serikat. Sumber diplomatik militer mengatakan kepada kantor berita Rusia, TASS bahwa pengiriman dilakukan melalui transportasi laut.
"Pengiriman satu set resimen S-400 kedua yang terdiri dari dua divisi perangkat peluncuran, stasiun radiolokasi, peralatan energi dan layanan, suku cadang dan instrumen ke China telah selesai. Klien juga menerima lebih dari 120 rudal canggih berpemandu anti-pesawat dari dua jenis," kata sumber dilansir dari TASS, Senin (27/7).
Sumber diplomatik militer itu juga menambahkan pengiriman dikirim ke China menggunakan beberapa kapal. Pengiriman pertama menuju ke China dilakukan pada Juli 2019. Sertifikat serah terima sudah ditandatangani pada Desember di China.
2. Rombongan Pertama Jemaah Haji Tiba di Mekah
Rombongan pertama jemaah haji 2020 tiba di Kota Mekah, Sabtu (25/7) waktu setempat. Pemerintah Arab Saudi memutuskan menggelar pelaksanaan ibadah haji secara terbatas karena pandemi virus corona.
Setelah menyelesaikan prosedur kedatangan, para jemaah dibawa ke akomodasi mereka di Mekah, diawasi oleh Kementerian Haji dan Umrah. Mereka akan tinggal di sana selama empat hari sebelum memulai proses ibadah haji pada 30 Juli.
Saudi membatasi umat Muslim yang bisa menunaikan ibadah haji sebanyak 1.000 orang.
Warga asing yang dibolehkan berhaji hanya mereka yang sudah berada di Saudi sebelum pemberlakuan penguncian wilayah atau pembatasan kegiatan.
3. Drone Pengintai Militer Israel Jatuh di Libanon
Militer Israel mengatakan salah satu pesawat nirawak atau drone mereka jatuh di wilayah teritorial Libanon pada Minggu (26/7).
Melalui pernyataan, militer Israel mengatakan drone tersebut jatuh "saat operasional Pasukan Pertahanan Israel (IDF)" di sepanjang perbatasan kedua negara. "Tidak ada risiko pelanggaran informasi," ujar militer Israel.
Insiden tersebut terjadi ketika Israel tengah meningkatkan pertahanan udaranya termasuk operasi pengawasan di dekat Libanon. Hal itu dilakukan sebagai antisipasi di saat ancaman kelompok pemberontak Hizbullah di Libanon terhadap Israel meningkat.
Israel memang rutin mengerahkan drone ke Libanon yang secara khusus ditujukan untuk memantau pergerakan Hizbullah yang selama ini mendukung dan disokong Iran, musuh bebuyutan negara Zionis tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com