Israel Ingin Jalin Hubungan sampai Sorotan Reshuffle Jokowi
23 Desember 2020, 09:00:31 Dilihat: 366x
Jakarta -- Berbagai peristiwa menarik terjadi di berbagai belahan dunia pada Selasa (22/12). Mulai dari Duta Besar Israel menyatakan ingin jalin hubungan dengan Indonesia sampai media asing soroti perombakan (reshuffle) kabinet Jokowi. CNNIndonesia.com merangkum sejumlah kejadian tersebut dalam kilas internasional.
1. Dubes Israel Blak-blakan soal Hubungan dengan Indonesia
Empat negara di Timur Tengah sepakat melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dalam waktu tiga bulan terakhir, Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko.
Sejumlah pihak khawatir terobosan ini mengubah lanskap penyelesaian konflik Israel-Palestina yang belum menemukan titik terang. Negara Zionis itu dikabarkan juga ingin menjajaki Indonesia.
Indonesia selama ini tak ingin memiliki relasi dengan Israel karena solidaritas terhadap Palestina. Meski begitu, Israel tetap menyimpan minat menjalin hubungan formal dengan Indonesia.
Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, mencoba terbuka terkait hubungan kedua negara.
Apa tujuan utama Israel membangun hubungan formal dengan negara Arab dan mayoritas Muslim?
Bagi Israel ini sangat netral bahwa dalam sejarahnya, kami selalu mencoba menjalin hubungan normal dan bersahabat dengan seluruh negara, terutama tetangga kami. Ada beberapa yang tengah kita bidik untuk menyepakati normalisasi hubungan.
Saya juga meyakini ketika Anda membangun hubungan bersahabat dengan negara lain itu adalah win-win solution. Dengan itu, Anda bisa memiliki kemajuan lebih baik, meningkatkan stabilitas di kawasan, dan berkontribusi terhadap ekonomi.
Selama ini Israel terlihat sangat berminat menjalin hubungan resmi dengan Indonesia hingga Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakannya sendiri secara langsung pada Oktober 2018. Apakah Israel menargetkan hal serupa untuk menyepakati normalisasi hubungan dengan Indonesia?
Itu fakta-soal minat Israel menjalin hubungan dengan RI-dan saya hanya bisa mengatakan Israel pada dasarnya memang berminat membangun hubungan resmi itu dengan Indonesia sama seperti dengan seluruh negara damai lainnya.
Saya berpikir menjalin hubungan resmi merupakan solusi win-win bagi kedua negara. Banyak sekali sektor dan area yang memiliki potensi untuk menjadi dasar kerja sama antara Israel-Indonesia demi keuntungan masyarakat kedua negara.
2. WN Australia Pulang dari Inggris Positif Mutasi Baru Corona
Pemerintah negara bagian New South Wales, Australia, berhasil mendeteksi kasus infeksi mutasi virus corona (Covid-19) dari dua orang penduduk yang baru kembali dari Inggris.
Dilansir ABC News, Selasa (22/12), Kepala Dinas Kesehatan New South Wales, dr. Kerry Chant, menyatakan dua orang penduduk yang baru kembali dari Inggris itu dinyatakan positif Covid-19. Setelah spesimen mereka diteliti lebih lanjut, ternyata virus yang menginfeksi mereka adalah jenis yang sudah bermutasi.
"Ada pasangan yang baru kembali dari Inggris yang terinfeksi virus yang bermutasi seperti yang dimaksud," kata Chant dalam jumpa pers.
Chant memastikan klaster infeksi baru di Pantai Avalon, Sydney, tidak terkait dengan virus mutasi itu.
Akan tetapi, Menteri Besar New South Wales, Gladys Berejiklian, menyatakan jenis virus yang menulari sejumlah orang di Pantai Avalon mirip dengan yang terdeteksi dari pasangan yang baru pulang dari Inggris itu.
3. Media Asing Sorot Pergantian Menkes Terawan di Kabinet Jokowi
Sejumlah media asing turut menyoroti langkah Presiden Jokowi merombak susunan kabinet, Selasa (22/12).
Pencopotan Menteri kesehatan Terawan Agus Putranto menjadi yang paling disorot. Terawan digantikan oleh Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin.
Media Malaysia, Malay Mail, menyebut pergantian itu terjadi di tengah seruan publik agar Terawan segera mengundurkan diri, mengingat beban kasus Covid-19 di Indonesia termasuk terbesar di Asia Tenggara.
"Menteri Kesehatan yang sedang menjabat, Terawan Agus Putranto, seorang ahli radiologi militer dan mantan dokter pribadi almarhumah Ibunda Jokowi, telah menghadapi seruan publik untuk mengundurkan diri karena beban kasus virus corona (Indonesia) yang termasuk terbesar di Asia," tulis Malay Mail.
Lebih lanjut, Malay Mail mengatakan pada awal pandemi, Terawan sempat dikritik karena menyebut doa dapat membantu melindungi orang dari terpapar Covid-19. Sementara hingga kini, Indonesia telah mencatat lebih dari 678 ribu kasus dan 20.250 kematian.
Lalu media Amerika Serikat, Bloomberg, turut menyoroti pergantian Terawan. Senada dengan Malay Mail, Bloomberg dalam artikelnya menulis pergantian Terawan terjadi di tengah derasnya kritik dari kelompok masyarakat sipil terkait penanganan pandemi.
Sumber cnnindonesia.com